Home » » Cerita Burung kertas dari sepasang kekasih

Cerita Burung kertas dari sepasang kekasih

Written By Unknown on Saturday, February 6, 2010 | 11:06 AM



Roni dan Rina adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga Rina berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga rina hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Roni sangat mencintai Rina. Roni telah melipat 1000 buah burung kertas untuk rina,rina pun kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Rina telah menuliskan harapannya kepada rina. Banyak sekali harapan yang telah roni ungkapkanKepada rina.
“Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”, ”Semoga Tuhan melindungi rina dari bahaya”, ”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”, dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada rina.

Suatu hari Roni melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Roni berkata kepada Rina: “Rina , ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek
nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “
Saat mendengar Roni berkata demikian, menangislah rina. Ia berkata kepada Roni : “Roni, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu Roni pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada Rina. Ia mengatai Rina matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Roni meninggalkan Rinamenangis seorang diri.

Roni mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap Rina dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Roni menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafit dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu.

Sekarang tak seorangpun tak kenal Roni, ia adalah bintang kesuksesan. Suatu hari Roni pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Roni pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua Rina.

Roni mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Roni membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua Rina. Roni sangat terkejut ketika didapati orang tua Rina memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto Rina dalam makam itu. Roni pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam,.Orang tua July pun berkata kepada Roni :”Roni, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan Rina yang terkena kanker rahim ganas.Rina menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.”

Orang tua Rina menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Roni. Roni kemudian membaca surat itu yang isinya adalah ;
“Roni, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Roni, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu
Roni................................Salam sayang Rina “

Setelah membaca surat itu, menangislah Roni. Ia telah berprasangka terhadap Rina begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati Rina teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa Rina kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa Rina mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Rina sebagai orang matre tak berperasan.Rina telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.

Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita
Share this article :

Writing By : Unknown ~ Special For You

Bathiex Madreem reading an article about Cerita Burung kertas dari sepasang kekasih. Please you have fun at the All Information blog, please listen while you download dangdut songs of java below, grateful for all the information .. thank you

:: Get this widget ! ::

11:06 AM

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Free Download | I Feeling Lucky | Auto Speed Racing
Copyright 2010 Ndalem Bathiex Madreem All rights reserved.Template Created by Creating Website Unauthorized duplication or publication of any materials from this Site is expressly prohibited.Suport by Free Download From bathiex madreem